Mata Kering di Era Digital: Jangan Sepelekan, Tetesin Insto Dry Eyes!

 

Di era gaya hidup modern yang serba digital ini, hampir semua aktivitas harian saya berpusat pada satu hal: layar. Dari pagi hingga malam, jari-jari saya menari di atas keyboard, mata saya terpaku pada laptop, dan pikiran terus aktif menciptakan ide demi ide sebagai seorang pekerja freelance. Dulu, saya kira bekerja dari rumah adalah impian semua orang. Tapi kenyataan tak selalu seindah feed Instagram.

Saya sempat berpikir bahwa bekerja dari rumah, tanpa harus bermacet-macetan atau duduk kaku di ruang kantor, akan membuat saya lebih santai. Namun ternyata, tantangannya tak kalah besar. Salah satu yang paling terasa, dan sering kali saya abaikan, adalah masalah mata. Ya, mata saya mulai mengirimkan tanda-tanda kelelahan seperti sepet, perih, dan lelah tapi saya memilih menutup mata, secara harfiah dan kiasan.

Ketika Mata Mulai Bersuara

Awalnya, saya hanya merasa sedikit pegal di mata setelah sesi meeting panjang. Saya pikir wajar saja, namanya juga habis lihat layar terus. Tapi kemudian, seiring waktu, rasa sepet itu makin terasa. Tiap bangun pagi, mata saya seperti belum siap diajak kompromi. Saat menulis artikel untuk klien atau menyusun desain promosi, mata saya mulai terasa perih, seperti ada debu halus yang mengganjal tiap kali saya berkedip.

Saya sempat menyepelekan gejala-gejala ini. Saya kira cukup dengan tidur lebih awal atau mematikan lampu ruangan. Tapi ternyata tidak sesederhana itu. Suatu malam, saat lembur untuk menyelesaikan revisi video, mata saya benar-benar protes. Merah, gatal, dan bahkan terasa panas. Saya sampai harus berhenti di tengah pekerjaan karena tidak tahan lagi menatap layar.

Saya panik. Bagaimana bisa saya menyelesaikan pekerjaan kalau melihat saja sudah sulit? Lalu saya teringat sesuatu yang sudah lama tak saya sentuh.

Si Kecil yang Saya Lupakan

Dulu, saat saya masih sering bepergian, Insto Dry Eyes adalah sahabat setia yang selalu ada di tas. Tapi karena merasa aman di rumah, saya mulai mengabaikannya. Malam itu, dengan sisa harapan, saya mencari botol kecil itu di laci meja kerja. Untungnya, masih ada. Saya teteskan Insto Dry Eyes ke mata saya yang terasa kering seperti gurun. Dalam hitungan menit, sensasinya langsung terasa. Segar. Lega. Mata saya seperti kembali mendapat tenaga baru.

Sejak itu, saya kembali mengandalkan Insto Dry Eyes sebagai penyelamat di tengah padatnya pekerjaan. Saya sadar, mata kering jangan sepelein. Karena begitu kita menyepelekan, yang terjadi justru bisa membuat kita kehilangan produktivitas.

Mata Sepet Perih Lelah: Gejala yang Tidak Boleh Dianggap Remeh

Gejala mata kering seperti sepet, perih, dan lelah sebenarnya adalah alarm dari tubuh kita. Mata membutuhkan kelembapan agar bisa berfungsi optimal. Ketika terlalu lama menatap layar, berkedip jadi lebih jarang dan produksi air mata pun menurun. Inilah yang membuat mata jadi terasa kering dan tidak nyaman.

Kalau sudah begini, konsentrasi terganggu, mood menurun, dan pekerjaan pun jadi terbengkalai. Saya pernah mengalami hal itu. Dan percayalah, tidak ada yang lebih menyebalkan dari harus berhenti kerja karena mata sudah tidak bisa diajak kerja sama.

Tips Menjaga Mata di Era Digital

Dari pengalaman pribadi saya, berikut beberapa kebiasaan yang sekarang saya coba terapkan agar mata tetap sehat:

  • Terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki selama 20 detik.

  • Gunakan pencahayaan ruangan yang baik, tidak terlalu terang atau gelap.

  • Hindari penggunaan gadget saat tidak bekerja, terutama menjelang tidur.

  • Jangan lupa istirahat cukup dan minum air putih secara rutin.

  • Dan satu lagi yang tak boleh terlewat: saya kini selalu menyimpan Insto Dry Eyes di dekat meja kerja. Bukan sekadar jaga-jaga, tapi sudah jadi bagian dari keseharian saya. Rasanya seperti menyimpan botol kecil berisi penyelamat, yang siap siaga kapan pun mata mulai protes.

Menjaga Mata, Menjaga Produktivitas

Bekerja dari rumah bukan berarti tubuh kita tidak lelah. Justru karena berada di zona nyaman, kita sering lupa menjaga kesehatan. Mata adalah salah satu organ yang paling terforsir dalam pekerjaan digital. Itulah mengapa, sejak insiden mata kering yang hampir membuat saya gagal deadline, saya tidak pernah lagi menganggap sepele urusan mata.

Insto Dry Eyes bukan hanya penolong sesaat. Ia sudah jadi bagian dari rutinitas saya, seperti kopi pagi atau stretching sebelum mulai kerja. Dengan tetes Insto Dry Eyes, saya bisa kembali fokus, menyelesaikan pekerjaan dengan nyaman, dan tetap menjaga kualitas hidup meski bekerja dari balik layar.

Jadi, kalau kamu merasa mata mulai sepet, perih, atau lelah jangan tunggu sampai terlambat. Jangan sepele. Tetesin Insto Dry Eyes, dan jaga produktivitasmu tetap menyala tanpa harus mengorbankan kesehatan mata.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.